Kursi ini menampilkan struktur kayu ringan dengan bentuk menyerupai anyaman bambu, yang sebenarnya merupakan teknik ukiran kayu untuk meniru tampilan alami bambu. Gaya ini sangat populer di abad ke-18, terutama di kalangan kalangan aristokrat Eropa yang terpesona dengan estetika Timur Jauh. Motif silang dan garis-garis geometris pada sandaran dan lengan kursi mencerminkan pengaruh desain oriental yang elegan.
Sandaran kursi menampilkan pola diagonal bersilang (lattice design) yang tidak hanya artistik tapi juga fungsional, memberikan sirkulasi udara serta kenyamanan bagi punggung pengguna. Rangka yang ramping namun kokoh menunjukkan kualitas pengerjaan tangan yang halus dan teliti.
Walaupun tampak seperti bambu, struktur kursi dibuat dari kayu yang kuat seperti seperti kayu jati, mahoni, atau kayu keras lainnya yang diukir menyerupai batang bambu. Finishing berwarna natural dengan efek whitewash memberikan tampilan antik namun tetap segar dan ringan, cocok untuk suasana interior klasik, tropis, maupun coastal.
Bantalan duduk dilapisi kain linen atau kanvas berwarna netral yang memberikan keseimbangan antara estetika dan kenyamanan. Warna ini juga mempermudah integrasi kursi ke dalam berbagai tema warna interior ruangan.
Kursi seperti ini sangat fleksibel dalam penempatan. Ia bisa digunakan sebagai kursi makan, kursi aksen di ruang tamu, atau bahkan sebagai kursi kerja di ruang baca klasik. Bentuknya yang terbuka menjadikan ruangan tetap terasa lapang, sangat ideal untuk ruang-ruang dengan pencahayaan alami atau ruangan dengan model country atau modern yang ramah dan hangat.